Inilahpertanyaan investigasi kecelakaan kerja dan hal lain yang berhubungan erat dengan pertanyaan investigasi kecelakaan kerja serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Pertambagan : Kecelakaan kerja Operator Alat Berat di Indonesia
B Analisis tempat kerja 1. Mengevaluasi kegiatan di tempat kerja dan proses untuk semua bahaya. 2. Evaluasi kembali kegiatan di tempat kerja bila. Demikianlah beberapa ulasan artikel tentang contoh pertanyaan wawancara investigasi yang dapat Anda jadikan referensi untuk mengetahui lebih jauh mengenai contoh pertanyaan wawancara investigasi.
Adabeberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja : 1. Selekasnya kumpulkan semua info berkaitan dengan kecelakaan. Hal paling pertama yang perlu dilakukan yaitu sebisa mungkin selekasnya menyatukan semua data dan info berkaitan dengan kecelakaan kerja. Info dapat didapat lewat cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview
WKF2N. 0% found this document useful 0 votes525 views2 pagesDescriptionPanduan Wawancara Investigasi Kecelakaan KerjaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes525 views2 pagesPanduan Wawancara Investigasi Kecelakaan KerjaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kecelakaan kerja tetap dapat terjadi walaupun SMK3 telah diterapkan. Guna mengatasinya, investigasi kecelakaan kerja perlu dilakukan oleh pihak yang berkompeten. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu bagian dari upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Kegiatan ini dilakukan sebagai cara untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi berikut solusi yang harus dilakukan serta menjadi pembelajaran untuk masa mendatang. Negara telah mewajibkan setiap perusahaan untuk menerapkan K3 sebagai upaya pemenuhan hak tenaga kerja dalam mendapat jaminan keselamatan saat bekerja. Maka dari itu, tiap perusahaan pun mengimplementasikan K3 sebagaimana yang telah diatur untuk meminimalkan berbagai risiko, seperti sanksi hukum, kerugian di sisi tenaga kerja, maupun kerugian pada aset dan citra perusahaan. Sayangnya, kecelakaan kerja juga masih mungkin terjadi meski Sistem Manajemen K3 SMK3 telah dilakukan dan SOP juga sudah dijalankan. Terlebih lagi jika lokasi kerja memang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi seperti di ketinggian, kilang minyak, dan sebagainya. Investigasi kecelakaan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencari data dan fakta terkait kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian harta benda termasuk aset perusahaan. Dengan begitu, akar penyebab terjadinya kecelakaan dapat diketahui sehingga dapat ditemukan solusi penyelesaian serta tindakan preventif agar tak kembali terulang di masa mendatang. Tujuan dan Maksud Investigasi Kecelakaan Kerja Tujuan dan Maksud Investigasi Kecelakaan Kerja Proses investigasi kecelakaan pada dasarnya dapat membantu perusahaan untuk memahami lebih baik mengenai risiko apa saja atas aktivitas kerja yang dilakukan. Seperti yang sempat disinggung, ada kalanya celahâ risiko yang selama ini tidak terlihat dan teridentifikasi sebelum kecelakaan tersebut terjadi. Dalam kata lain, investigasi mampu menjadi alat penting dalam memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen K3 perusahaan. Perusahaan dapat menentukan program K3âtermasuk pencegahan dan perbaikanâyang lebih baik sehingga kecelakaan serupa tidak terjadi lagi maupun memperkecil risiko terganggunya keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun tujuan investigasi kecelakaan kerja dapat dijabarkan ke dalam beberapa poin utama berikut. Melakukan identifikasi dan deskripsi kejadian yang sebenarnya apa, kapan, dan di mana.Melakukan identifikasi penyebab langsung maupun akar atau faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan mengapa.Menemukan solusi atas masalah-masalah yang bekaitan dengan kecelakaan pihak manajamen perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap tindakan perbaikan yang efektif dan praktis untuk diterapkan di kemudian mencegah terulangnya kecelakaan kerja yang lingkungan kerja yang lebih nyaman, aman , efektif, dan produktif bagi tenaga kerja. Siapa yang Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja? Pihak yang berwenang melakukan investigasi kecelakaan adalah mereka yang benar-benar berkompeten, baik individu maupun kelompok. Mereka yang melakukan investigasi perlu memiliki pengalaman maupun pengetahuan yang cukup mengenai investigasi kecelakaan kerja. Pemilihan orang-orang ini sangatlah krusial. Pasalnya, jika pihak yang melakukan investigasi bukanlah orang yang kompeten dalam bidang tersebut, maka bukan tidak mungkin identifikasi dan analisis yang dilakukan tidak akan akurat sehingga dapat menimbulkan dampak buruk yang lebih panjangâtak cuma untuk penyelesaian kasus pada saat ini, tetapi juga tindakan-tindakan preventif untuk masa mendatang. Lantas, apa saja kompetensi yang perlu dimiliki individu yang berwenang dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja? Memahami dasar hukum berikut organisasi terkait kecelakaan wawasan dasar mengenai melakukan analisis data yang dikumpulkan dengan baik. Nantinya hasil analisis ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil tindakan perbaikan yang perlu melakukan teknik pengumpulan data serta fakta secara investigasi kecelakaan kerja dengan model persyaratan apa saja yang dibutuhkan terkait dokumen, pengumpulan data, maupun dokumentasi terkait teknik investigasi. Adapun pemilihan pihak yang dapat dijadikan sebagai penyidik investigasi kecelakaan kerja adalah berdasarkan rekomendasi Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHS. Menurut CCHOS, investigasi sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan melibatkan perwakilan dari tenaga kerja, pihak manajemen, maupun pihak-pihak lain yang terkait. Anggota tim investigasi pun mencakup Para ahli di luar perusahaan jika dibutuhkan, disesuaikan dengan kebutuhan investigasi.Pekerja yang berkompetensi melakukan investigasi kecelakaan yang mempunyai pengetahuan terlebih lagi jika memahami tentang proses dari pemerintah daerah atau polisi Departemen K3 di lokasi tempat terjadinya kecelakaan. Apa Saja Kriteria Investigasi Kecelakaan Kerja Dianggap Baik? Apa Saja Kriteria Investigasi Kecelakaan Kerja Dianggap Baik? Seluruh personil terbaik dan berkompeten sudah disiapkan untuk melakukan investigasi kecelakaan kerja. Lalu, apakah hal tersebut menjamin bahwa investigasi yang dilakukan baik? Terkait hal ini, ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menilai baik atau tidaknya investigasi yang dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Human Reliability Associates tentang investigasi kecelakaan, sebuah proses investigasi dapat dianggap baik apabila memenuhi beberapa kriteria berikut ini. Tim investigasi terdiri dari pihak-pihak yang investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis seluruh faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja sekaligus mengembangkan tindakan perbaikan atas kecelakaan prosedur atau panduan yang terstruktur dan sistem guna yang akan mendukung proses identifikasi berbagai penyebab terjadinya kecelakaan, baik penyebab langsung maupun penyebab tidak rekomendasi untuk melakukan tindak lanjut atas penyebab langsung dan tidak langsung rekomendasi serta melakukan analisis risiko lanjutan setelah penerapan bahwa langkah-langkah yang dilakukan untuk pencegahan maupun perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan pelajaran yang diperoleh lesson learned dari kecelakaan tersebut kepada pihak-pihak laporan investigasi yang didokumentasikan secara jelas dan basis data kecelakaan yang mudah diakses. Sekilas tentang Metode SCAT Bicara soal metode investigasi kecelakaan kerja, salah satu metode yang paling banyak direkomendasikan dan digunakan adalah Systematic Cause Analysis Technique SCAT. SCAT merupakan metode untuk melakukan penyelidikan dan evaluasi kecelakaan kerja yang dikembangkan oleh International Loss Control Institute ILCI. Tentunya, ada beberapa alasan mengapa SCAT cukup sering diimplementasikan dalam oleh perusahaan dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja. Setidaknya, berikut adalah beberapa keunggulan metode SCAT. Metode SCAT cukup sederhana, tetapi tepat untuk memeriksa efektivitas investigasi SCAT dapat digunakan untuk melakukan analisis sekaligus evaluasi penyebab SCAT dapat digunakan untuk lebih mengembangkan efektivitas dalam mengendalikan SCAT dapat dimanfaatkan sebagai pengingat di masa mendatang sehingga kecelakaan serupa dapat dicegah dan dikendalikan. Adapun secara umum, SCAT terdiri dari lima tahap rumusan sebagai berikut. Deskripsi atau gambaran suatu pemicu timbulnya kecelakaan atau beberapa hal yang menyebabkan terjadinya langsung yang terdiri dari perilaku tidak aman dan kondisi tidak dasar yang terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor perbaikan atau pencegahan yang dapat dilakukan guna mengendalikan kecelakaan. Investigasi kecelakaan kerja adalah bagian dari K3 yang bertujuan untuk melakukan identifikasi penyebab terjadinya sebuah kecelakaan kerja berikut tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dan mencegah terjadinya kembali di masa mendatang. Tentunya, setiap ahli K3 melalui sertifikasi Kemnaker, BNSP, maupun LSP seperti Mutu Institute pun memiliki pemahaman terkait hal ini sebagai salah satu kompetensi dasarnya. Jika Anda seorang yang menyukai tantangan dan ingin mendapatkan sertifikasi K3, Mutu Institute menjadi tempat yang berkualitas bagi pelatihan K3 Anda. Tunggu apalagi? Segera hubungi Mutu Institute melalui info atau 0819-1880-0007. Post Views 1,409
Kecelakaan kerja merupakan hal terburuk yang harus ditangani oleh para profesional Keselamatan dan Kesehatan kerja karena tidak ada 1 pun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi apalagi untuk seorang profesional K3 yang memang tugas utamanya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, kita selaku profesional keselamatan kerja harus meresponnya dengan cepat. Kita harus menyusun sebuah laporan kecelakaan kerja yang baik dengan memasukkan semua data yang terkait. Fungsinya tentu agar kecelakaan kerja yang sama tidak akan terulang lagi Sumber Gambar Setelah terjadinya kecelakaan kerja, kita harus segera melakukan investigasi kecelakaan kerja tersebut. Ada teknik-teknik khusus agar kita dapat melakukan investigasi secara baik. Ada 5 tahap yang bisa kita lakukan untuk melaksanakaan investigasi kecelakaan kerja yang baik 1. Pastikan area aman2. Temukan Fakta Terkait3. Tentukan Urutan Kejadian4. Analisis Kecelakaan 5. Rekomendasi 1. Pastikan area aman Tidak menutup kemungkinan bahwa setelah terjadinya kecelakaan, masih ada risiko-risiko yang bisa mengancam keselamatan kita sebagai investigator. Sebagai contoh, longsornya terowongan tambang yang menimbun pekerja pastinya berisiko untuk investigator bisa masuk ke dalam atau ketika ada pekerja tersetrum, ada juga risiko investigator bisa tersetrum. Kita sebagai investigator, harus memastikan area yang kita kunjungi sudah aman. Jika ada risiko tertimpa tanah longsor, maka kita harus memasang tiang-tiang support dan pengendalian lain sehingga tanah di atas cukup kuat tertopang. Jika ada risiko tersetrum, maka kita harus mematikan sumber listriknya. Kita juga bisa memasang safety line untuk memastikan area aman dan tidak ada gangguan pada tempat kecelakaan tersebut yang membuat perubahan pada tempat kecelakaan atau hilangnya bukti-bukti yang ada. 2. Temukan Fakta Terkait Setelah kita memastikan area tempat kejadian kecelakaan kerja telah aman, kita harus mengumpulkan semua fakta yang ada terkait dengan kecelakaan. Sebagai contoh Tanggal,waktu, dan lokasi spesifik dari kecelakaan Nama korban, Jabatan, Departemen dan atasan langsung Nama dan Data diri dari para saksi Kejadian-kejadian sebelum kecelakaan terjadi Tugas spesifik apa yang sedang dilakukan oleh korban pada saat itu Kondisi lingkungan lantai yang licin, pencahayaan yang tidak cukup, bising, dll Kondisi yang ada termasuk tuhas, peralatan, perlengkapan, material, APD dan lain-lain Luka yang ditimbulkan termasuk bagian tubuh yang terluka dan penyebab dari luka itu Jenis perawatan dari luka Gambar-gambar rekonstruksi kecelakaan Kerusakan ke peralatan, material dan lain-lain Ada juga hal yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data dari para saksi Berikan pertanyaan terbuka kepada saksi. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang kemungkinan jawabannya bukan âIya/Tidakâ. Terapkan asas praduga tak bersalah. Kita mungkin sudah mendengar kronologisnya dari rekan kerja yang lain. Jikalau keterangan yang disampaikan saksi berbeda, maka kita tidak boleh menyalahkan saksi. Hindari asumsi dan pertanyaan yang mengarah. Jika asas praduga tak bersalah sudah tidak dipakai biasanya pertanyaan yang muncul adalah pertanyaan yang memojokkan ke saksi. Ini akan berakibat saksi merasa segan untuk memberikan keterangan lebih lanjut Keterangan yang dihimpun haruslah bisa diukur. Hindari untuk menggunakan kata âdekatâ lebih baik gunakan kata â5 cmâ. 3. Tentukan Urutan Kejadian Berdasarkan fakta yang ada, Anda seharusnya dapat untuk mengurutkan kejadian hingga munculnya kecelakaan. Pada laporan investigasi kecelakaan kerja Anda, deskripsikan urutan ini secara detail termasuk Kejadian yang menyebabkan kecelakaan Misalnya karyawan berjalan, berlari, membungkuk, memanjat, mengangkat, mendorong, memutar katup valve, menggunakaan alat, dan sabagainya Kejadian pada saat kecelakaan Misalnya karyawan tertabrak benda, terperangkap di antara benda, jatuh dari ketinggian, menghirup uap beracun, atau terpercik zat kimia berbahaya. Kejadian sesaat setelah kecelakaan Apa yang karyawan lakukan? Memegang lututnya, memegang sikunya, menutup lukanya, berteriak. Kita perlu juga untuk mendeskripsikan bagaimana rekan kerjanya merespon terhadap kecelakaan tersebut. Apakah mereka memanggil bantuan, memberikan pertolongan pertama, mematikan perlengkapan, memindahkan korban, dan sebagainya Kecelakaan harusnya dideskripsikan secara detail pada laporan investigasi kecelakaa agar pembaca mendapat bayangan yang jelas tentang apa yang sedang terjadi. Anda juga dapat menggunakan diagram yang secara efektif dapat menunjukkan urutan terjadinya kecelakaan. Lebih baik lagi jika Anda dapat memasukkan foto tentang kecelakaan sehingga pembaca dapat mudah memahami. 4. Analisis Kecelakaan Laporan Anda haruslah mencakup analisis yang dalam tentang penyebab kecelakaan. Penyebab tersebut meliputi Penyebab langsung, misalnya tumpahan di lantai sehingga menyebabkan terpeleset Penyebab tidak langsung, misalnya karyawan tidak menggunakan sepatu kerja yang anti licin atau sedang membawa tumpukan barang yang menghalangi pandangannya Faktor kontribusi lain, misalnya tekanan pekerjaan, tidak ada rambu peringatan, tidak adanya training dan prosedur Untuk melakukan analisis kecelakaan, kita harus memilih teori kecelakaan kerja yang paling sesuai dengan kondisi kita. Pembahasan tentang teori kecelakaan kerja bisa dilihat di 8 Teori Penyebab Kecelakaan Kerja K3 â 5. Rekomendasi Rekomendasi untuk perbaikan dapatlah meliputi perbaikan langsung ataupun jangka panjang seperti Pelatihan karyawan tentang praktek kerja aman Pemeliharan mesin rutin yang menjaga perlengkapan dalam kondisi operasi yang baik Evaluasi dari prosedur kerja dengan rekomendasi perbaikan Melakukan Analisa bahaya untuk evaluasi bahaya lain dalam tugas tertentu dan melatih karyawan terhadap bahaya ini Pengendalian teknik untuk membuat tugas lebih aman atau pengendalian administrative untuk mengganti cara tugas dilakukan. Referensi Benton, J. 2011, August 24. How to Write a Good Accident or Incident Report. Retrieved May 24, 2015, from EHS Safety America Health and Safety Manager di Perusahaan Multinasional, Master Degree di Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3
ï»żPangkalpinang - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM mencatat tingkat kepatuhan 406 perusahaan tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menyampaikan laporan awal kecelakaan kerja masih sangat Teknik Lingkungan dan Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi mengatakan tingkat kepatuhan pelaporan awal kecelakaan tambang di Bangka Belitung baru mencapai 9,3 persen."Ini masih sangat rendah. Nanti kita sampaikan bagaimana lebih berkomunikasi dengan kami, terutama terkait bagaimana ke depan melakukan program yang sifatnya mencegah potensi terjadinya insiden," ujar Sunindyo dalam Pertemuan Direksi Perusahaan Pertambangan Bangka Belitung yang digelar di Novotel Bangka, Rabu, 7 Juni menuturkan direksi perusahaan dan kepala teknik tambang KTT perlu memiliki komunikasi yang baik dan menjadikan program penegakan aspek keselamatan menjadi suatu investasi."Apabila terjadi insiden, perusahaan itu akan kehilangan waktu karena nantinya operasi akan dihentikan karena kami melakukan investigasi. Chemistry direksi dan KTT harus lebih baik ke depan. Apa yang menjadi request KTT sesuai kapasitas produksi yang diberikan dan resiko yang sudah dipetakan, itu bisa disikapi direksi sebagai suatu objektifitas," ujar Sunindyo, kasus kecelakaan tambang dengan kategori fatality di Bangka Belitung pada 2022 hingga 2023 ada satu kasus. Meski begitu, kata dia, potensi ada resiko karena intensitas pertambangan 406 perusahaan terus meningkat."Ada kasus yang spesifik karena di Bangka Belitung dengan keberadaan Kapal Isap Produksi KIP yang memiliki kerentanan terjadinya kecelakaan di area tambang. Ini perlu kita bawahi sebagai bagian dari bagaimana kita mendorong ketahanan dari sisi keselamatan dengan mempertahankan ketangguhan organisasi masing-masing perusahaan," ujar ESDM, kata Sunindyo, meminta perusahaan tambang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya insiden dengan melakukan deteksi dini dan menyiapkan program mitigasi sehingga ketika operasi pertambangan berjalan, perusahaan siap menghadapi kejadian yang tidak "Hal ini sudah kami lakukan dengan menerbitkan berbagai macam aturan dan regulasi serta surat edaran. Seperti di tahun 2019 lalu ketika kita ingatkan perusahaan tambang yang mengalami kecelakaan yang menyebabkan fatality, kita akan hentikan operasi sampai proses investigasi kecelakaan itu bisa kita petakan dan keluar rekomendasi untuk dapat perbaikan," ujar karakteristik, Sunindyo menyebutkan pertambangan timah dianggap memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan kegiatan pertambangan lain yang secara cadangan untuk memperolehnya lebih sulit."Hal ini bisa jadi salah satu evaluasi kita bersama agar timah menjadi contoh dalam konteks pengelolaan keselamatan bagi tambang yang lain seperti perusahaan pemegang IUP Izin Usaha Pertambangan, IUPK Izin Usaha Pertambangan Khusus, IPR Izin Pertambangan Rakyat dan SIPB Surat Izin Penambangan Batuan," ujar Dinas ESDM Bangka Belitung Amir Syahbana menambahkan pihaknya mengingatkan perusahaan tambang untuk menjalankan kaidah teknik pertambangan yang benar dan sesuai aturan mengingat ketergantungan Bangka Belitung terhadap timah sangat besar."Pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan pengaruhnya terhadap PDRB sekitar 30 sampai 53 persen. Angka ekspor Bangka Belitung juga didominasi timah sebesar 88 persen pada 2022," ujar Editor Nelayan Penolak Tambang Timah Ditangkap Paksa, Warga Kepung Polres Bangka SelatanIkuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Dalam dunia industri yang saat ini dituntut serba cepat, serba akurat, dan serba massive kita selalu mengharapkan agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat. Untuk itulah diperlukan adanya langkah-langkah atau program-program yang sifatnya preventif agar kecelakaan kerja bisa dihindari. Namun tidak selamanya kita bisa menjamin 100% bahwa kecelakaan kerja dapat terhindarkan. Kadang bahkan sering kali kecelakaan kerja tersebut terjadi. Kecelakaan kerja merupakan hal terburuk yang harus ditangani karena tidak ada satupun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, kita harus melakukan investigasi untuk mengidentifikasi apa yang menjadi akar penyebab root cause dari kecelakaan ini. Fungsinya tentu agar kakar penyebab kecelakaan kerja ini dapat dicarikan solusi sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak akan terulang lagi atau paling tidak mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja yang serupa. Investigasi seperti ini tidak hanya diperuntukkan untuk kecelakaan kerja, tapi juga untuk penyakit akibat kerja, kejadian-kejadian yang berhubungan dengan lingkungan misalnya tumpahan minyak, insiden terkait proses industri, near miss nyaris terjadi kecelakaan bahkan sampai dengan kejadian-kejadian seperti tindakan kriminal di industri, kebakaran dan sebagainya. Berikut beberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja Segera kumpulkan segala informasi terkait dengan kecelakaan Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah sebisa mungkin segera mengumpulkan semua data dan informasi terkait dengan kecelakaan kerja. Informasi bisa diperoleh dengan cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview semua personel yang terkait dan sebagainya. Jika langkah ini terlambat dilakukan ditakutkan banyak informasi yang cepat menguap atau banyak informasi yang dihilangkanâ atau direkayasaâ oleh pihak-pihak tertentu. Tentu hal ini tidak kita inginkan. Membentuk tim investigasi Segeralah membentuk tim untuk melakukan investigasi. Besar tim tergantung jenis kecelakaan. Jika kasus kecelakaan adalah kecelakaan ringan yang tidak mengakibatkan dampak signifikan bisa saja tim hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari fasilitas kerja tersebut. Namun jika kasusnya semakin berat atau kompleks atau kemungkinan dampak yang ditimbulkan bisa berat maka perlu memasukkan beberapa member yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki fasilitas kerja, expert bidang tertentu untuk kasus-kasus yang membutuhkan ahli di bidangnya dsb. Perlu diperhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat investigasi merupakan isu yang sensitif sehingga memerlukan peran dan komitmen yang kuat dari manajemen. Meruntutkan kejadian kecelakaan kerja Setelah informasi diperoleh dan tim terbentuk mulailah untuk melakukan peruntutan kejadian. Kejadian perlu diruntutkan untuk memudahkan tim dalam mehamami alur cerita dari awal sampai kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini bisa bervariasi, bisa dimulai dari cerita saat pekerja berangkat kerja pada pagi harinya atau bahkan bisa dimulai dari beberapa tahun yang lalu misalnya ketika pekerja pertama kali bekerja di industri tersebut. Pastikan bahwa informasi yang dimasukan dalam runtutan kejadian ini adalah informasi yang relevan dan berhubungan dengan kecelakaan kerja ini. Mengidentifikasi semua kontrol Kontrol yang dimaksud disini adalah segala kontrol yang dapat mencegah atau mengurangi risiko kecelakaan kerja itu terjadi atau mengurangi dampak dari kecelakaan kerja itu yang meliputi engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang terkait dengan kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa saja yang tersedia dan kontrol apa saja yang tidak tersedia saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang tersedia itu mana saja yang bekerja dengan baik dalam arti efektif bekerja dan kontrol mana yang tidak bekerja dengan baik misalnya karena rusak atau hal lainnya. Identifikasi kontrol ini diperlukan untuk membantu tim dalam menentukan akar penyebab dari kecelakaan ini. Mengidentifikasi akar penyebab Proses identifikasi akar penyebab adalah proses yang paling krusial. Disini tim diharuskan untuk melakukan analisis dan menentukan apa yang menjadi akar penyebab dari kecelakaan kerja ini atau sering juga disebut Root Cause Analysis RCA. Ada banyak teknik dan metode untuk melakukan RCA, namun pada dasarnya yang tim perlu lakukan adalah bertanya âwhyâ atau âmengapaâ. Misalnya ada kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, mengapa orang tersebut jatuh dari sepeda motor, karena mengebut, mengapa mengebut, karena tidak ada rambu-rambu batas kecepatan dan seterusnya. Pertanyaan âmengapaâ ini dapat bercabang-cabang hingga menemukan lebih dari satu akar penyebab. Perlu diperhatikan bahwa akar penyebab yang betul bukanlah faktor manusia human cause, akar penyebab yang betul adalah dari system system cause. Memang sebagian besar kecelakaan terjadi terkait dengan faktor manusia, namun sebagian besar dari faktor manusia tersebut adalah akibat dari sistem yang ada. Membuat rekomendasi Setelah akar penyebab diidentifikasi, tim membuat rekomendasi-rekomendasi berupa solusi untuk mengatasi akar penyebab tersebut sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak terjadi lagi atau paling tidak dapat mengurangi risiko berulangnya kecelakaan kerja yang serupa. Peru diperhatikan bawah dalam dalam membuat rekomendasi ini harus detail, jelas, dan relevan dengan akar penyebab yang telah diidentifikasi serta sebutkan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan rekomendasi ini dan kapan rekomendasi ini harus diselesaikan. Hal ini diperlukan agar rekomendasi ini jelas akuntabilitasnya sehingga mengurangi risiko rekomendasi yang sia-sia atau tidak terlaksana. Membuat laporan Langkah terakhir dari investigasi ini adalah melaporkan hasil investigasi ke manajemen atau top manajemen agar mereka dapat menyetujui dan mendukung hasil dari investigasi ini dan berkomitmen untuk menerapkan rekomendasi yang telah dibuat oleh tim agar kecelakaan kerja yang serupa tidak terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing. Sumber
pertanyaan investigasi kecelakaan kerja